Wednesday, 3 December 2014
On 16:06 by Ischan Afsita Varadela in Atom No comments
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. semua elektron bermuatan negatif (-) dan semua proton bermuatan positif (+). Sementara itu neutron bermuatan netral. Elektron bermuatan yang bermuatan negatif (-) ditarik oleh proton yang bermuatan positif (+) pada inti atom.
Dalam hal ini, semua atom di alam semesta akan terjadi bermuatan positif (+) karena ada kelebihan muatan listrik positif (+) di dalam proton. Akibatnya, semua atom akan saling bertolak satu sama lain.
A. Perkembangan Teori Atom
Konsep atom dikemukakan oleh Demokritos yang tidak didukung oleh ekperimen yang menyakinkan, sehingga tidak dapat diterima oleh beberpa ahli ilmu pengetahuan dan filsafat.
Pengembangan konsep atom-atom secara ilmiah dimulai oleh John Dalton (1805), kemudian dilakukan oleh Thomson (1897), Rutherford (1911), dan disempurnakan oleh Bohr (1914)
Hasil ekperimen yang memperkuat konsep atom ini menghasilakn gambaran mengenai susunan parikel-partikel tersebut didalam atom. Gambaran ini berfungsi untuk memudahkan dalam memahami sifat-sifat kimia suatu atom. Gambaran susunan partikel-partikel dasar dalam atom disebut model atom.
- Model Atom Dalton
- Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi-bagi.
- Atom digambarkan sebagai bola pegal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
- Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atas atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.
- Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
- Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi-bagi.
Hipotesis Dalton digambarkan dengan model atom sebagai bola pegal seperti bola tolak peluru.
2. Model Atom Thomson
Atom adalah bola bulat bermuatan
positif dan di permukaan tersebar
elektron yang bermuatan negatif
3. Model Atom Rutherford
Atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun dari inti atom dan e
lektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.
4. Model Atom Niels Bohr
- Atom terdiri atas inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
- Elektron dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi, elektron akan menyerap energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah, elektron akan memancarkan energi lebih rendah, elektron akan memancarkan energi.
- Kedudukan elektron-eletron pada tingkat-tingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit elektron.
5. Model Atom Modern
Kulit-kulit elektron bukan kedudukan yang pasti dari suatu elektron, tetapi hanya suatu keboleh jadian saja.
B. Percobaan-percobaan Mengenal Struktur Atom
1. Elektron
Percobaan tabung sinar katode pertama kali dilakukan oleh William Crookes (1875). Hasil ekperimennya yaitu ditemukannya seberkas sinar yang muncul dari arah katode menuju ke anode yang disebut sinar katode.
George Johnstone Stoney (1891) yand mengusulkan nama sinar katode disebut “elektron”. Kelemahan dari stoney tidak dapat menjelaskan pengaruh elektron terhadap perbedaan sifat antara atom suatu unsur dengan atom dalam unsur lainya. Antonine Henri
Beecquerel (1896) menemukan sinar yang dipancarkan dari unsur-unsur radioaktof yang sifatnya mirip dengan elektron.
Joseph John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen William Crookes yaitu pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam tabung sinar katode.
Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom.
Besarnya muatan dalam eletron ditemukan oleh Robert Andreww miliki (1908) melalui percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.
Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron 0.
2. Proton
Hasil eksperimen tersebut membuktikan bahwa pada saat terbentuk elektron yang menuju anode, terbentuk pula sinar positif yang menuju arah berlawanan melalui lubang pada katode. Setelah berbagai gas dicoba dalam tabung ini, ternyata gas hidrogenlah yang menghasilkan sinar muatan positif yang paling kecil baik massa maupun muatanya, sehingga partikel ini disebut proton. Massa proton = 1 sma (satuan massa atom) dan muatan proton = +1
3. Inti atom
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempang tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.
Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.
4. Neutron
Prediksi dari Rutherford memicu W. Bothe dan H. Becker (1930) melakukan eksperimen penembakan partikel pada inti atom berilium (Be) dan dihasilkan radiasi partikel berdaya tembus tinggi.
James Chadwick (1932). Ternyata partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi itu bersifat nertal atau tidak bermuatan dan massanya hampir sama dengan proton. Partikel ini disebut neutron dan dilambangkan
C. Menetukan Struktur Atom Berdasarkan Tabel Periodik
1. Partikel Dasar Penyusun Atom
Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang masih memiliki sifat unsur tersebut. Struktur atom menggambarkan bagaimana partikel-partikel dalam atom tersusun, atom tersusun atas inti atom dan dikelilingi elektron-elektron yang tersebar dalam kulit-kulitnya. Secara sistematis dapat digambarkan partikel-partikel sub atom berikut.
Sebagian besar atom terdiri dari ruang hampa yang dalamnya terdapat inti yang sangat kecil di mana massa dan muatan positifnya dipusatkan dan dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif. Inti atom tersusun atas sejumlah proton dan neutron. Jumlah proton dalam inti atom menentukan muatan inti atom, sedangkan massa atom inti ditentukan oleh banyaknya proton dan neutron. Selanjutnya ketiga partikel sub atom (proton, neutron, dan elektron ) dangan kombinasi tertentu membentuk atom suatu unsur yang lambangnya dapat dituliskan :
X : lambang suatu unsur
Z : nomor atom
A : nomor massa
2. Memahami Susunan dari Sebuah Atom
- Lihatlah nomor dari tabel periodik. Nomor atom selalu labih kecil dari nomor massa
- Nomor atom merupakan jumlah proton. Oleh karena sifat atom netral, maka nomor atom juga merupakan jumlah elekton
- Susunan elektron-elektron dalam level-level energi, selalu isi level terdalam sebelum mengisi level luar
Dua hal yang penting diperhatikan jika anda melihat susunan daam tabel periodik.
- Jumlah elektron tingkat terluar (atau kulit terluar)sama dengan nomor golongan (kecuali helium yang memiliki 2 elektron. Gas mulia biasa disebut dengan golonga 0 bukan golongan 8). Hal ini berlaku diseluruh golongan unsur pada tabel periodik (kecuali unsur-unsur transisi). Jadi, jika anda mengetahui bahwa barium terletak pada golongan 2, bearti barium memiliki 2 elektron pada tingkat teluar.
- Gas mulia memiliki elektron penuh pada tingkat terluar
D. Nomor Atom dan Nomor Massa
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas satu sama lain. Dengan penemuan partikel penyusun atom dikenal istilah nomor atom (Z) dan nomor massa (A)
Penulisan lombang atom unsur menyetarakan nomor atom dan nomor massa.
Dimana :
A = nomor massa
Z = nomor atom
X = lambang unsur
Nomor Massa (A) = Jumlah proton + Jumlah Neutron
Atau
Jumlah Neutron = Nomor massa – Nomor atom
Nomor Atom (Z) = Jumlah proton
1. Nomor Atom (Z)
Nomor atom (Z) menujukkan jumlah proton (muatan positif) atau jumlah elektron dalam atom tersebut. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronya, sehingga nomor atom juga menujukkan jumlah elektron. Elektron inilah yang nantinya paling menentukan sifat suatu unsur. Nomor atom ditulis agak ke bawah sebelum lambang unsur
2. Nomor Massa (A)
Massa elektron sangat kecil dan dianggap nol sehingga massa atom ditentukan oleh inti atom yaitu proton dan neutron. Nomor massa (A) menyatakan banyaknya proton dan neutron yang menyusun inti atom suatu unsur. Nomor massa ditulis agak ke atas sebelum lambang unsur.
E. Isotop, Isobar, dan Isoton suatu Unsur
1. Isotop
Isotop adalah atom yang mempunyai nomor sama tetapi memiliki nomor massa berbeda
Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektron valensinya sama.
Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menetukan massa atom relatif (Ar) atom tersebut berdasarkan kelimpahan isotop dan massa atom semua isotop
2. Isobar
Isobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama.
3. Isoton
Atom-atom yang berbeda tetapi mempunyai jumlah neutron yang sama
F. Menetukan Elektron Valensi
1. Konfigurasi Elektron Menurut Teori Atom Bohr
Konfigurasi (susunan) elektron suatu atom berdasarkan kulit-kulit atom tersebut. Setiap atom dapat terisi eletron maksimum 2n2, dimana n merupakan letak kulit.
Lambang kulit dimulai dari K, L, M, N dan seterusnya dimulai dari yang terdekat dengan inti atom.
Elektron disusun sedemikian rupa pada masing-masing kulit dan diisi maksimum sesuai daya tampung kulit tersebut. Jadi masing ada sisa elektron yang tidak dapat ditampung pada kulit tersebut maka diletakkan pada kulit selanjutnya.
2. Elektron Valensi
Elektron yang berperan dalam reaksi pembentukan ikatan kimia dan reaksi kimia adalah elektron pada kulit terluar atau elektron valensi.
Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terakhir dari konfigurasi elektron atom tersebut. Perhatikan Tabel untuk menentukan jumlah elektron valensi
Unsur –unsur yang mempunyai jumlah elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang sama
3. Konfigurasi Elektron Menurut Teori Mekanika Kuantum
Model atom Bohr dapat digunakan dengan baik untuk atom yang sangat sederhana seperti atom hidrogen, tetapi tidak untuk atom yang lebih kompleks. Dengan demikian, dikembangkanlah satu model struktur atom yang lebih rumit dengan model mekanika kuantum.
Model atom Bohr dapat digunakan dengan baik untuk atom yang sangat sederhana seperti atom hidrogen, tetapi tidak untuk atom yang lebih kompleks. Dengan demikian, dikembangkanlah satu model struktur atom yang lebih rumit dengan model mekanika kuantum.
Model
mekanika kuantum bersandar pada teori kuantum, yang
menyatakan bahwa materi memiliki sifat-sifat yang sama seperti gelombang (Hukum
De Broglie). Menurut teori kuantum, letak (posisi) dan momentum (kecepatan dan
arah) suatu elektron pada satu waktu tidak mungkin diketahui dengan pasti
(prinsip ketidakpastian Heisenberg). Jadi, lingkaran Bohr yang pasti
harus digantikan denganorbital (awan elektron),
yaitu volume ruang yang kemungkinan besar terdapat elektron. Dengan kata lain,
kepastian diganti dengan kebolehjadian (probabilitas).
Melalui persamaan
Schrodinger, distribusi elektron di dalam atom dapat ditunjukkan melalui
seperangkat bilangan kuantum. Dalam mekanika kuantum, tiga bilangan
kuantum digunakan untuk menentukan distribusi elektron di dalam atom, sedangkan
bilangan kuantum ke-4 digunakan untuk menunjukkan rotasi (spin) elektron di
dalam atom.
Keempat bilangan
kuantum yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Bilangan kuantum
utama (n) → kulit
Memiliki harga n =
1,2,3,4,…
Menjelaskan tingkat
energi orbital dan ukuran orbital
n = 1 (kulit K); n =
2 (kulit L), n = 3 (kulit M); n = 4 (kulit N); …
Jumlah elektron
maksimum pada masing-masing kulit adalah 2n2
2. Bilangan
kuantum azimuth atau angular momentum (l) →
subkulit
Memiliki harga l =
0,1,2,…,(n-1)
Menjelaskan bentuk
orbital
l = 0 (subkulit s); l
= 1 (subkulit p); l = 2 (subkulit d); l = 3 (subkulit f);…
n = 1,maka l =
0
n = 2, maka l = 0 dan
1
n = 3, maka l = 0, 1,
dan 2
n = 4, maka l = 0,
1,2, dan 3
Jumlah subkulit yang
terdapat pada kulit ke-n adalah n subkulit
3. Bilangan kuantum
magnetik (ml) → orbital
Memiliki harga ml = -l, (-l + 1),…, 0,…, (+l +1), +l
Menjelaskan orientasi
elektron (letak elektron dalam orbital)
l = 0, maka ml = 0 (1 orbital)
l = 1, maka ml = -1, 0, dan +1 (3 orbital)
l = 2, maka ml = -2, -1, 0, +1, dan +2 (5 orbital)
l = 3, maka ml = -3, -2, -1, 0, +1, +2, dan +3
(7 orbital)
Untuk tiap nilai l,
akan terdapat (2l + 1) orbital
4. Bilangan kuantum
spin (ms) → rotasi elektron
Memiliki harga ms = + ½ atau ms = – ½
Menjelaskan spin
elektron dalam orbital
Masing-masing orbital
maksimum hanya dapat ditempati oleh dua elektron dengan spin yang berlawanan
(Azas Larangan Pauli)
Bilangan kuantum
dapat digunakan dalam menyatakan distribusi elektron di dalam atom. Melalui
diagram energi dan konfigurasi elektron, para kimiawan dapat menunjukkan
tingkat energi subkulit dan orbital yang ditempati oleh elektron pada atom
tertentu. Dalam penulisan konfigurasi elektron suatu atom, terdapat tiga aturan yang harus ditaati,
antara lain:
1. Aturan Aufbau
Pengisian orbital dimulai dari tingkat
energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi. Elektron mempunyai kecenderungan akan menempati dulu
subkulit yang energinya rendah. Besarnya tingkat energi dari suatu subkulit
dapat diketahui dari bilangan kuantum utama (n) dan bilangan kuantum azimuth (
l ) dari orbital tersebut. Orbital dengan harga (n + l) lebih besar mempunyai
tingkat energi yang lebih besar. Jika harga (n + l) sama, maka orbital yang
harga n-nya lebih besar mempunyai tingkat energi yang lebih besar. Urutan
energi dari yang paling rendah ke yang paling tinggi sebagaimana digaram yang
dibuat oleh Mnemonik Moeler adalah
sebagai berikut:
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d
< 4p < 5s < 4d < 5p < 6s < 4f < 5d ….

DIAGRAM MNEMONIK MOOLER
2. Aturan Pauli (Eksklusi Pauli)
Aturan ini dikemukakan oleh Wolfgang Pauli pada tahun 1926. Yang menyatakan “Tidak boleh terdapat dua elektron dalam satu atom dengan empat
bilangan kuantum yang sama”. Orbital yang sama akan mempunyai
bilangan kuantum n, l, m, yang sama tetapi yang membedakan hanya bilangan
kuantum spin (s). Dengan demikian, setiap orbital hanya dapat berisi 2 elektron
dengan spin (arah putar) yang berlawanan. Jadi, satu orbital dapat ditempati
maksimum oleh dua elektron, karena jika elektron ketiga dimasukkan maka akan
memiliki spin yang sama dengan salah satu elektron sebelumnya.
Contoh :
Pada orbital 1s, akan ditempati oleh 2 elektron, yaitu
:
Elektron Pertama à n=1, l=0, m=0, s= +½
Elektron Kedua à n=1, l=0, m=0, s= – ½
(Hal ini membuktikan bahwa walaupun kedua elektron
mempunyai n,l dan m yang sama tetapi mempunyai spin yang berbeda)
3. Aturan Hund
Aturan ini dikemukakan oleh Friedrick Hund Tahun 1930. yang menyatakan “elektron-elektron dalam orbital-orbital suatu subkulit cenderung
untuk tidak berpasangan”.
Elektron-elektron baru berpasangan apabila pada
subkulit itu sudah tidak ada lagi orbital kosong.
Untuk menyatakan distribusi elektron-elektron pada
orbital-orbital dalam suatu subkulit, konfigurasi elektron dituliskan dalam
bentuk diagram orbital.
Suatu orbital digambarkan dalam bentuk kotak,
sedangkan elektron yang menghuni orbital digambarkan dengan dua anak panah yang
berlawanan arah. Jika orn=bital hanya mengandung satu elektron, maka anak panah
yang ditulis mengarah ke atas.
Dalam
menerapkan aturan hund, maka kita harus menuliskan arah panah ke atas terlebih
dahulu pada semua kotak, baru kemudian diikuti dengan arah panah ke bawah jika
masihterdapat elektron sisanya.
http://musnainimusnaini.wordpress.com/kimia-x-2/struktur-atom-2/
https://andykimia03.wordpress.com/2009/08/11/teori-kuantum-dan-konfigurasi-elektron-atom/https://esdikimia.wordpress.com/2010/08/13/konfigurasi-elektron-berdasarkan-konsep-bilangan-kuantum/
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Search
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Wikipedia
Search results
Translate
Blog ini berisi konten yang menarik
About Me
- Ischan Afsita Varadela
- Mahasiswa Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang'12
Popular Posts
-
Pembahasan Soal Ujian Nasional Tentang Sistem Periodik Unsur . Model soal yang sering masuk dalam ujian nasional bidang studi kimia khus...
-
Berikut ini adalah soal-soal ikatan kimia lengkap dengan jenjang dan jawabannya. C1 Diantara unsur-unsur di bawah ini yang paling ...
-
Berikut ini adalah soal-soal struktur atom beserta jawaban dan pembahasannya. 1. Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan, atau peny...
-
Microsoft Power Point biasanya digunakan sebagai media presentasi ataupun membuat media pembelajaran. Dalam pembuatan media pembelajaran at...
-
Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengeliling...
-
Sistem Periodik Modern Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan...
-
CHEMSKETCH Penggambaran struktur molekul menurut Lewis (aka struktur Lewis) merupakan gambaran yang masuk akal yang bisa diterima s...
-
Bingung mau nginstall OS di netbook, yang notabene ga ada CD atou DVD rom nya, ga usah khawatir, karena sekarang sudah ada software yang d...
-
The obabel command line program converts chemical objects (currently molecules or reactions) from one file format to another. The Open Bab...
-
Bentuk molekul/struktur ruang dari suatu molekul sebelumnya ditentukan dari hasil percobaan akan tetapi dapat diramalkan dengan menggunakan...
Blog Archive
-
▼
2014
(54)
-
▼
December
(39)
- Peristiwa Penting dalam Sejarah Perkembangan Ilmu ...
- Cara Membuat Kalkulator di Power Point dengan VBA
- Cara Menginstal OS Linux Via USB Flashdisk
- Tutorial Software Gamgi
- Tutorial Software GChempaint
- Tutorial Software ChemSketch
- Tutorial Software EasyChem
- Tutorial Software Molecule Shape
- Tutorial Software ChemDraw
- Tutorial Software GElement
- Tutorial Software Molecular Weight Calculator
- Tutorial Software Periodic Table
- Tutorial Software Chemical Calculator
- Video Sistem Periodik Unsur : Lagu
- Video Sistem Periodik Unsur : Tabel Periodik Mende...
- Soal-soal Sistem Periodik Unsur dan Jawabannya
- Sistem Periodik Modern
- Sejarah Sistem Periodik Unsur
- Video Pembelajaran Struktur Atom : The Atom Song
- Video Pembelajaran Struktur Atom : Perkembangan Mo...
- 10 Penemuan Hebat yang Tak Disengaja
- Mun'im Idries X-Files : 30 Menit Kematian Menjempu...
- Laporan Praktikum Kimia Fisik : Laju Reaksi Penyab...
- Laporan Praktikum Kimia Fisika : Adsorpsi Isoterm
- Virtual Lab : Build an Atom
- Tutorial Membuat Soal Interaktif dengan iSpring Suite
- Tutorial Software Chemtool
- Tutorial Software Qutemol
- Tutorial Soal Pilihan Ganda di Power Point dengan ...
- Aplikasi Penghitung Energi Lintasan Elektron
- Aplikasi Penghitung Konstanta Laju Reaksi
- Aplikasi Penghitung pH
- Soal OSN Kimia Tahun 2014
- Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kimia
- Silabus Kimia Kurikulum 2013
- Power Point Interaktif Struktur Atom dengan VBA
- Video Pembelajaran Struktur Atom : Teori Mekanika ...
- Soal-soal Struktur Atom SMA
- Struktur Atom
-
▼
December
(39)
0 comments:
Post a Comment